Black Note




Warning : cerita ini terinspirasi dari serial death note karya Tsugumi Ohba & Takeshi Obata. Tapi cerita ini tidak mengambil alur cerita death note melainkan hanya esensinya saja untuk kemudian diolah kembali sesuai dengan kultur Indonesia

Aturan #1 : setiap nama target harus ditulis lengkap sambil membayangkan wajahnya

Vio (20 tahun) mengendarai Honda jazz-nya dengan kecepatan sedang. Ia harus extra hati hati karena hujan yang turun dengan derasnya membuat malam semakin gelap dan membatasi jarak pandang. Sesekali Vio menajamkan matanya melihat ke kiri dan kanan, sepertinya sedang mencari alamat. Honda jazz itu terus membelah malam , menembus tirai air hujan dan menjadi mobil satu satunya yang berada di jalanan saat itu. Hujan sederas ini apalagi di malam hari membuat banyak orang enggan untuk keluar rumah.

Aturan #2 : jika nama yang ditulis adalah laki laki ,maka 40 detik kemudian ia akan tewas karena serangan jantung kecuali dituliskan detail kematiannya

Vio membelokkan mobilnya ke sebuah komplek perumahan yang belum jadi. Tempat itu sangatlah sepi dan gelap gulita. 6 bulan lalu pembangunan perumahan itu dihentikan karena masalah fInancial , akibatnya beberapa rumah yang sudah setengah jadi menjadi terbengkalai. Sambungan listrik pun dicabut kembali oleh PLN. Hanya mengandalkan lampu mobil , mata Vio mencari cari rumah yang dituju. Dan diantara jajaran bangunan yang gelap gulita , di salah satu rumah setengah jadi terlihat titik cahaya dan juga bayangan orang disana. Vio menghentikan mobilnya tepat di depan bangunan tersebut.

Aturan #3 : jika nama yang ditulis adalah wanita , maka 40 detik kemudian ia akan mengalami lonjakan birahi dan akan bercinta dengan siapapun secara acak kecuali dituliskan detail dengan siapa dia bercinta.

Tanpa payung, Vio turun dari mobilnya dan langsung berlari kecil memasuki bangunan tersebut. Titik air hujan membasahi tubuh indahnya terutama pundaknya yang terbuka. Bangunan itu sedianya akan menjadi rumah dua lantai sebelum akhirnya pembangunannya terhenti. Kondisi lantai satu sangat kotor dan berantakan. Bekas kantong semen berserakan dimana mana. Belum lagi sampah lainnya seperti bekas minuman , kertas Koran , kaleng cat , tambang plastic , hingga tumpukan kecil pasir teronggok sembarangan. Vio melangkah hati-hati diantara sampah yang berserakan. Ia naik ke lantai dua menggunakan tangga yang sudah jadi. Berbeda dengan lantai satu yang gelap, di lantai dua kondisinya sepertinya lebih terang.

Aturan #4 : jika nama wanita yang ditulis kemudian dicoret , maka 40 detik kemudian ia akan mengalami pemerkosaan secara acak kecuali dituliskan detail pemerkosanya.

Sebuah lentera elektrik bertenaga baterai menerangi lantai dua. Lantai ini menjadi lebih terang karena di tengah ruangan ada api unggun yang menyala walau tak begitu besar , setidaknya cukup untuk menghangatkan tubuh. Seorang lelaki duduk didekatnya. Vio berjalan mendekati lelaki itu sambil memperhatikan sekeliling. Tempat ini lebih rapi daripada di bawah. Meski memang kesan kotor dan berantakan masih terasa , setidaknya sampah sampah tertumpuk rapi di sudut ruangan dan sebagian digunakan sebagai bahan bakar api unggun. Tak banyak barang disana selain dua buah kursi kayu, satu bangku panjang , dan sebuah kasur gulung tergelar di lantai dilapisi oleh kain lebar bekas spanduk salah satu partai. Lelaki itu menoleh dan berdiri saat mendengar langkah kaki Vio mendekat , ia tersenyum senang. Orang itu adalah Benjo, preman pasar dan juga seorang krimInal yang ditakuti. Spesialisasinya adalah curanmor, terkadang disertai dengan kekerasan. Sebagai orang jalanan tampangnya jelas jauh dari tampan. kulit hitam, rambut cepak tak jelas, tato dimana mana, dan terutama wajahnya yang sangar dengan bekas luka melintang dari ujung dahi atas membelah pipi sebelah kiri. Bekas sabetan golok musuhnya sesame preman dulu. Penampilan Benjo sangat berbanding terbalik dengan Vio. Seorang gadis cantik, mahasiswi sebuah perguruan tinggi terkenal di Jakarta. Apa yang terbayang oleh pria dari kecantikan dan keindahan tubuh seorang wanita, itulah Vio. Apalagi selain mahasiswi, ia juga sedang merintis karir di bidang modeling. Ia termasuk salah satu rising star dari sebuah majalah pria dewasa dan pernah berpose sexy disana. Meski bukan sebagai cover model setidaknya itu membuktikan jika Vio tak hanya cantik tapi juga mempunyai body yang menggiurkan.

“hai….” Sapa Vio pendek

“hai juga…..” Benjo juga menjawab pendek lalu keduanya tak ada lagi yang saling berbicara.

Benjo mendekati Vio. Dielusnya pipi gadis itu, terasa begitu halus. Disentuhnya pula bibir gadis itu yang sungguh menggoda tak tertahankan untuk menciumnya. Viona malam itu memang terlihat sangat cantik sekali. Rambutnya ia ikat ke belakang sehingga lehernya terlihat, ditambah baju yang dikenakannya bermodel jatuh di bagian pundak sehingga bahunya yang putih berpadu indah dengan kelenjangan lehernya. Di bagian bawah Vio memakai rok jeans yang sangat pendek sehingga kakinya yang panjang terlihat berpadu indah dengan pahanya yang putih mulus. Benjo mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir Vio. Butuh waktu beberapa saat sebelum akhirnya Vio membalas ciuman itu. Keduanya berpagut dengan ganasnya, lidah mereka liar mencari pasangan.

“mmm….mmmphh…mmmm….” Vio menggumam tertahan saat bibir mereka menyatu saling mengulum dan mencium. Dirangkulnya makin erat pria dihadapannya, payudara gadis itu menekan empuk dada Benjo yang keras.

Ciuman Benjo kini beralih menyusuri leher mulus Vio , memberikan rangsangan geli dan nikmat pada gadis itu , terutama saat lidah Benjo menyusuri pundaknya yang terbuka.

”oouhh……oohhh…..ooohhh…..” Vio mulai mengerang nikmat.

Dengan satu isyarat tangan Benjo menyuruh Vio untuk berlutut. Gadis itu menurut dengan pasrah dan langsung paham apa yang harus dilakukannya. Jari jari lentiknya dengan cekatan membuka ikat pinggang Benjo, kancing celananya hingga retsletingnya.celana Benjo meluncur jatuh sampai mata kaki untuk kemudian dilepas oleh pemiliknya.

Karena sudah menegang sedari tadi, ujung penis Benjo terlihat sedikit mengintip dari balik celana dalamnya. Tanpa ada keraguan sedikitpun, Vio menjilati ujung penis yang sedikit terlihat itu layaknya mencicipi es krim.

“wuughh…teruss..ya ..gitu…gitu…..” Benjo meracau menikmati permaInan lidah Vio.

Tak hanya jilatan lidah saja , Vio juga menggosok-gosok bibirnya pada ujung penis itu. Rasa geli yang erotis sontak menyebar cepat ke skujur tubuh pria itu. Benjo merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya , padahal ini barulah permulaan , belum lagi rasa kulumannya , atau jepitan vagInanya , atau seluruh tubuhnya bahkan. Sungguh beruntung preman satu ini , bisa menikmati tubuh indah dan sexy seorang calon model majalah pria dewasa.

Kali ini Vio mulai menurunkan celana dalam Benjo , tidak dengan tangan melainkan dengan mulut dan giginya. Gesekan gesekan halus antara wajah mulus Vio dengan selangkangannya membuat birahi Benjo semakin melonjak tak terkendali. Terlepas dari kungkungan celana dalam , penis Benjo langsung berdiri siaga penuh. Vio meraih penis itu dengan tangannya lalu dengan sangat ahli melakukan gerakan kocokan dan memijat sehingga perasaan banjo makin tak karuan saking nikmatnya. Sex memang bukan hal yang asing bagi Viona, ia kerap melakukannya dengan kekasihnya , juga pernah dengan photograpernya seusai photo session. Mungkin yang sedikit agak aneh adalah kenapa Vio mau melakukan sex dengan pria seperti Benjo. Seorang preman yang wajahnya jauh dari tampan , bahkan sebenarnya tak Vio kenal sama sekali. Apalagi selama ini Vio terkenal pilih pilih untuk urusan cowok apalagi sex. Untuk bisa mendekatinya, tak cukup wajah tampan tapi juga kantong tebal.

Lidah Vio bergerak liar menyapu dan melingkar di seputaran batang besar milik Benjo.

Jilatannya bergerak naik turun dari ujung atas hingga ke bawah lalu naik lagi, begitu seterusnya.

Aksi selanjutnya semakin membuat Benjo panas dingin saat Vio mengulum penis itu dengan mulutnya. Terasa penuh dan sempit karena mulut Vio yang tak terlalu besar. Dimulai dengan perlahan , kepalanya bergerak maju mundur lalu semakin cepat. Begitu intens Vio mengocok penis Benjo dengan mulutnya. Tak tahan dengan ‘panas’ yang dirasakan , Benjo membuka pakaiannya sendiri hingga telanjang bulat sementara Vio masih berpakaian lengkap. Benjo mengelus bahu Vio yang terbuka , tak sabar rasanya ingin segera melucuti seluruh pakaian gadis cantik ini. Menikmati lekuk demi lekuk tubuhnya , menindihnya. Namun untuk sementara ini Benjo masih menikmati kuluman bibir Vio yang basah dan hangat. Penisnya semakin berdenyut tak tertahankan. Sampai akhirnya Benjo tak tahan juga. Ia menyuruh Vio untuk berdiri lalu dengan tak sabar dilucutinya seluruh pakaian gadis itu

”anjrritt……!!!” Benjo terkesima sendiri melihat tubuh polos Vio tanpa penutup , nyaris sempurna.

Tangannya memijit lembut dua payudara Vio , begitu empuk Dan kenyal. Putingnya ia sentil-sentil , semula dengan jari lalu berlanjut dengan lidah. Vio tak banyak beraksi selain memejamkan mata , mulutnya sedikit terbuka mengeluarkan desahan desahan menggairahkan. Birahi Benjo sudah mencapai titik ‘kritis’ , digendongnya tubuh Vio dan dijatuhkannya di atas kasur. Dengan buas Benjo langsung menindih tubuh indah itu. Leher Vio ia ciumi ganasseraya meremas buah dadanya.

‘oouu…aahhh..aduhh..baangg…pelan…sakiit..niihh….”r intih Vio pelan bernada manja.

Benjo semakin ganas saja saat menciumi dan mengulum satu belahan dada Vio, yang sebelah lagi ia remas remas. Lidahnya bermain main di sekitaran puting, sesekali payudara itu ia hisap kuat kuat meninggalkan bekas merah pada kulit mulus tersebut.

Benjo membalikkan tubuh Vio hingga tertelungkup. Mata preman itu langsung nanar menyaksikan betapa mulus dan putihnya punggung gadis dihadapannya ini. Dielusnya dengan perlahan punggung mulus itu , rasanya begitu lembut dan halus bagai guci porselein dari chIna.

Benjo mencium tengkuk Vio dan berlanjut menjelajahi tiap inchi dari punggung gadis itu. Sebelah tangannya menelusup , meraup dan meremas buah dada kiri gadis itu.

“ooouuhhh….” Vio hanya bisa merintih lirih.

Tak se-inchi pun dari punggung Vio terlewatkan oleh belaian dan ciuman Benjo , bahkan kini Benjo menelusuri punggung mulus itu dengan penisnya. Cukup bermain main , Benjo mengangkat sedikit pantat Vio dan memposisikan diri untuk menyetubuhi dari belakang.

”ooooohhhhh……” Vio melenguh panjang saat penis Benjo mulai menyeruak masuk.

Sejenak Benjo terdiam membiarkan penisnya dan vagIna Vio saling ‘beradaptasi’, barulah selang semenit kemudian Benjo mulai bergerak maju mundur , menanamkan penisnya semakin dalam.

“oohh…aahhh…aahhh…ouuhh…..” erangan erotis Vio mengiringi setiap hentakan yang dirasakan tubuhnya sekaligus menjadi penyemangat untuk Benjo.

Awalnya penis Benjo yang berukuran lumayan besar tersebut sempat membuat Vio tak nyaman , namun lama kelaman gesekan gesekan di dinding vagInanya terasa begitu enak dan membuainya dengan efektif. Tubuh Vio terus tersentak seiring dengan semakin intensnya dorongan Benjo , buah dada gadis itu menggantung dan bergoyang goyang begitu menggoda dan menggairahkan. Benjo boleh saja seorang preman jalanan ,tapi untuk urusan sex dia tergolong jago. Ia menggenjot tubuh Vio dari belakang dengan tempo yang tepat , kadang cepat , kadang pelan , kadang berhenti untuk sejenak memainkan buah dada Vio yang menggantung.

Hasilnya Vio mencapai orgasme terlebih dahulu , tangan kecilnya meremas kuat kain penutup kasur tersebut, mulutnya mengeluarkan desahan panjang , tubuhnya menegang sejenak untuk kemudian melemas.

Melihat Vio yang sudah mencapai puncak , kali ini Benjo mempercepat genjotannya tanpa jeda. Tubuh Vio yang lemas terguncang guncang liar. Sesekali pula Benjo memukuli pantat Vio hingga memerah. Dan akhirnya Benjo menggeram panjang , sperma menyembur deras membasahi vagIna Vio , ia pun langsung ambruk lemas diatas tubuh Viona. Keduanya terdiam masih meresapi kenikmatan yang baru saja dirasakannya. Terbuai oleh kenikmatan keduanya tak menyadari jika sebenarnya sedari tadi ada yang mengintip mereka. Setiap detil persetubuhan mereka tak luput dari pandangan mata orang itu. Dan setelah Vio dan Benjo menyelesaikan permaInannya ia langsung turun perlahan tanpa suara. Saat ia melangkah meninggalkan rumah itu , samar terdengar lagi suara rintihan Vio menggema dari lantai dua. Orang itu tersenyum , rupanya permaInan sudah dimulai lagi. Orang itu adalah Don , kekasih Vio atau tepatnya mantan kekasih. Dan sebenarnya ia sudah lebih dahulu tiba di tempat itu sebelum Vio. Hujan masih turun dengan derasnya , Doni berlari menembusnya menuju bangunan yang berada tepat di depan tempat Vio dan Benjo berada. Disana ia menyembunyikan mobilnya. Doni masuk kedalam mobil dengan perasaan puas, hatinya begitu bersemangat dan bergairah bagaikan baru saja meraih hadiah milyaran rupiah. Diraihnya sebuah buku berwarna hitam bertuliskan ‘black note’ di sampulnya.

“ternyata buku ini memang berguna sekali…..” gumam Doni , ” dengan buku ini gue bisa melakukan apa aja …..gue bisa habisin semua sampah masyarakat…gue bisa hukum semua cewek yang taunya cuma morotin cowoknya…….gue bisa apa aja..!!!”

Doni memandang bangunan di seberangnya dengan tatapan sinis penuh kebencian.

“Vio…elu masih beruntung gue cuma bikin kamu ML sama preman , tapi nanti..tunggu saja…..gue bakal bikin orang pada ngantri buat ngegilir dan merkosa elu…..you’ll see bitch….!!! You’ll see…”

Doni segera menghidupkan mobilnya dan meninggalkan tempat itu , sementara Vio dan Benjo masih bergumul ria disana. Sepanjang jalan Doni terus memikirkan rencana selanjutnya , deretan nama yang akan dihabisi , dan deretan nama wanita yang ‘layak’ diperkosa mulai tersusun di otaknya. Apa yang terjadi dengan Vio tadi hanyalah sebuah uji coba kecil untuk sekedar mengetahui apakah ‘black note’ memang mempunyai kekuatan atau tidak. Dan kini Doni sudah sangat yakin bahwa ia mempunyai kekuasaan untuk mengatur hidup orang lain di tangannya.

Dan itu semua berawal dari tiga hari yang lalu.

TIGA HARI SEBELUMNYA

Doni turun dari mobilnya dengan perasaan geram dan emosi tertahan. Diperhatikannya sekeliling areal parkir hotel tiga melati yang agak penuh karena long weekend. Matanya langsung tertuju pada sebuah Honda jazz warna pink yang sangat ia kenal. Emosinya kian memuncak.

“damn it , Vio….!!!” Umpat Doni sambil bergegas memasuki hotel.

Satu jam yang lalu , seorang kawan Doni yang sedang mengInap disana meneleponnya dan memberitahu jika ia melihat Viona dan seorang lelaki tak dikenal check in di hotel itu. Padahal ia tahu sekali jika Viona masih menjadi kekasih Doni. Sesaat setelah mendengar kabar tersebut , Doni langsung memacu mobilnya menuju hotel tiga melati. Di lobby hotel , teman Doni sudah menunggu dan langsung menyambutnya.

“kamar 103…” katanya sambil menunjukan arah kamar yang dimaksud.

Hanya butuh waktu beberapa detik untuk Doni tiba di depan kamar hotel 103. ia bimbang sejenak apa akan mendobrak masuk atau mengetuk dulu. Ia memilih yang kedua. Pintu kamar itu ia ketuk dengan normal.

“room service…..” teriak Doni

Tak ada jawaban dari dalam.

“room service pak…..” Doni mengetuk pintu lebih keras lagi

Tetap tak ada jawaban.

“room service pak…..!!!” Doni mengetuk semakin keras.

Doni menempelkan telinganya di pintu , samar ia mendengar suara lelaki mengumpat namun tak terlalu jelas, diikuti suara langkah mendekati pintu. Pintu sedikit terbuka dan kepala seorang lelaki melongok keluar. Tadinya ia hendak marah karena kesayikannya terganggu, namun saat melihat orang yang di depan pintunya tak seperti room service ia langsung terdiam dengan dahi berkerut heran. Kesempatan itu Doni gunakan untuk menendang pintu sekeras mungkin, akibatnya lelaki itu jatuh terjengkang ke lantai.

”eehh..eeh…apa apaan nih….???” Protes orang itu saat Doni dengan cepat melompat masuk dan berlari menuju ranjang.

Dan darah Doni pun semakin menggelegak saat melihat Vio terbaring tanpa busana di ranjang. Vio pun terkejut melihat Doni tiba tiba muncul , ia menarik selimut dan menutup tubuh seadanya.

“heh..siapa luh…..??” orang tadi menepuk bahu Doni.

Doni menjawabnya dengan melayangkan bogem mentah membuat orang itu jatuh ke lantai dengan bibir berdarah. Doni lalu menarik bangun orang itu untuk kemudian kembali menghajarnya hingga terjatuh.

“Don..udah Don..jangan…..!!!” teriak Vio panic melihat kekasihnya mengamuk.

Perhatian Doni sejenak teralihkan pada Vio , ” jadi ini yang namanya photo session hah…!!!….iya…???!!!…..photo sessionnya di ranjang….???!!! Gitu…????!!!….anjiing semua…..!!!!!”

Doni menendang tubuh lelaki yang masih mengerang kesakitan di lantai.

“Don..jangan…..udah……!!!”

Doni tak menggubrisnya , ia terus saja menendang dan memukuli pria itu yang merupakan photographer Vio dari sebuah majalah pria dewasa. Seusai photo session sore tadi, photographer itu membujuk Vio agar mau check in dengannya. Jika Vio bersedia ia menjanjikan akan membantu mempermudah jenjang karir Vio untuk menjadi model terkenal. Vio dengan senang hati menyanggupinya yang penting ia bisa segera menjadi model terkenal. Doni masih saja terus menghajar photographer itu habis habisan ditimpali oleh jeritan histeris dari Viona. Di tengah kepanikannya , secara spontan Vio meraih kamera Nikon D300 yang tergeletak di meja dan langsung menghantamkannya ke kepala Doni. Terkena hantaman , Doni mengerang kesakitan sambil memegangi kepalanya yang berdarah. SUmpah serapah panjang keluar dari mulutnya. Si photographer masih tergeletak tak bergerak di lantai, entah pingsan atau mati. Doni bangkit mendekati Vio yang tertegun bingung dengan perbuatannya sendiri. Dengan mudahnya , Doni merebut kamera dari tangan Vio. Ia angkat kamera itu untuk membalas hantaman tadi.

“aaaww….” Vio menjerit ketakutan sambil melindungi kepalanya dengan kedua tangan.

Setitik kesadaran terlintas di benak Doni , memukul seorang wanita apapun alasannya adalah tindakan pengecut dan bukanlah hal yang pantas.

”monyeeeet….!!!!” Teriak Doni sambil membanting kamera di tangannya ke dinding hingga hancur berantakan.

Doni lalu pergi meninggalkan Vio yang masih shock dan bingung serta si photographer yang masih tak bergerak di lantai. Keributan di kamr 103 tak urung memancing keingin tahuan tamu lain. Mereka berdiri di depan pintu kamar masing masing sambil melongok ke arah sumber keributan. Beberapa diantara mereka hanya menutupi tubuh sekenanya.

“Apa….!!!” Bentak Doni pada orang orang itu. Dan itu cukup untuk membuat mereka kembali masuk ke kamar masing masing dan melanjutkan urusan yang tertunda.

Berjalan menuju mobilnya , Doni tak hentinya mengumpat dan bersumpah serapah , mengutuk kekasih yang telah mengkhianatinya. Luka di kepalanya tak lagi mengeluarkan darah meski rasa sakit dan peningnya masih terasa. Melewati mobil Vio di tempat parkir amarahnya kembali naik , ditatapnya Honda jazz itu dengan perasaan kesal luar biasa. Sebagai pelampiasan , sepertinya sebuah batu besar cukup untuk menghancurkan kaca jendela mobil itu. Namun sejauh mata memandang , ia tak menemukan batu yang dicari. Matanya justru menangkap sebuah benda segi empat berwarna hitam tak jauh dari tempatnya berdiri. Doni menghampiri dan memungut benda yang ternyata sebuah buku itu. Di cover depan tertulis dengan huruf perak timbul ‘black note’, tapi di dalamnya kosong seperti belum pernah digunakan. Hanya di halaman awal saja tertulis aturan pemakaian ‘black note’. Leluconkah ini…..??? atau memang ‘black note’ sehebat yang tertulis di aturannya…??? Doni tak tahu pasti. Ia memperhatikan sekeliling , tak ada seorangpun selain dirinya. Ia berpikir sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk membawa pulang saja dulu buku itu.

Minggu siang , suasana mall saat itu lumayan ramai. SCTV sedang mengadakan acara off air dengan bintang tamu penyanyi cantik rossa. Dari food court tempatnya duduk sekarang , sebenarnya Doni bisa dengan nyaman dan jelas menyaksikan acara tersebut. Namun ‘black note’ yang ia temukan semalam lebih menarik perhatiannya saat ini.

Buku itu ia bolak balik , ia buka lembar per lembar dan aturannya ia baca berulang kali, belum juga ia bisa memutuskan apakah buku ini nyata atau lelucon belaka. Seandainya benar , artinya Doni mempunyai kekuasaan atas semua orang , tapi jika tidak…..Doni berpikir tak ada ruginya mencoba. Di stage , rossa mulai menyanyikan hitsnya ‘ayat ayat cinta’ yang langsung disambut meriah oleh penonton yang berkerumun di sekitarnya. Suara merdu penyanyi cantik asal sumedang itu pun mengusik juga telinga Doni, perhatian Doni kini teralih padanya. Meski bertubuh mungil , rossa mempunyai wajah yang mempesona dan lekuk tubuh yang indah. Aura kecantikan dan kesexyannya menjadi lebih terasa dengan pakaian terusan warna biru yang ia kenakan hari ini, modelnya agak sedikit sexy. Dan sekali lagi Doni berpikir tak ada ruginya untuk mencoba, siapa tahu memang berhasil. Dengan sedikit gugup Doni menuliskan nama rossa di ‘black note’ . Kini Doni menyaksikan penampilan rossa dengan berdebar debar , setiap gerak gerik rossa diamatinya dengan detail berharap melihat sesuatu yang berbeda. Namun hingga lagu usai dan rossa mulai menyanyikan lagu berikutnya , tak terjadi apapun. Tak ada rossa yang mendadak salah tingkah , atau penonton yang mendadak naik untuk merangkul dan menciumnya.

Dengan kata lain ‘black note’ hanyalh omong kosong belaka. Dalam hati Doni menertawakan dirinya karena sempat mempercayai buku ini.

“selamat siang mas , boleh ganggu sebentar…???”

Doni menoleh , seorang SPG cantik jelita menyapanya. SPG itu berwajah sangat menarik apalagi rambutnya begitu indah berkilau ( seperti iklan shampoo ) , ia memakai celana pendek yang secara proporsional memperlihatkan pahanya yang mulus dan kaos kuning cerah yang begitu ketat memperjelas tonjolan dadanya. Di tangannya ia membawa dua botol plastic minuman sari buah untuk ditawarkan. Entah sengaja atau tidak, ia menawarkan sari buah itu dengan posisi agak membungkuk, memperlihatkan belahan dadanya. Doni membiarkan SPG itu mempromosikan produknya, tak sedikitpun ia peduli. Silahkan bicara soal bahan alami, vitamin dan mineral, baik untuk kesehatan dan lainnya , asal Doni bisa berlama lama memandanginya itu saja cukup. Entah sadar sedang dipandangi atau memang salah satu trik menarik pelanggan , bahasa tubuh SPG itu seolah memang sengaja ingin memperlihatkan tonjolan dadanya sekaligus juga belahannya.

“jadi gimana mas…jadi beli dong…..???” gadis itu tersenyum menggoda mengakhiri promosinya.

“mmm..gimana ya…???”

“ayolah mas….gak rugi deh , malahan mas bisa ikut undian berhadiah handphone nokia N96…lumayan kan …??”

“oya …caranya gimana…??”

“mas tinggal isi questioner di booth kami disana…” ia menunjukan stand minumannya , “mas cukup isi nama lengkap sama alamat aja kok…”

Nama lengkap….!!! Doni tersentak bagai baru terbangun dari mimpi.

Rossa bukanlah nama lengkap , tapi hanya nama panggung saja. Mungkin itu sebabnya ‘black note’ tak bekerja.

“ya mas ya…beli ya…??” SPG itu menyodorkan dua botol minuman sari buah ke hadapan Doni sambil sekali lagi memperlihatkan belahan dadanya.

Doni terlihat sedang berpikir . ia tak sedang berpikir akan membeli sari buah itu atau tidak , ia sedang memikirkan hal lain. Ia berpikir untuk mencoba ‘black note’ sekali lagi. Doni adalah seorang mahasiswa yang tak hanya tampan tapi juga berlimpah materi karena ayahnya seorang pengusaha garmen yang sukses. Wajahnya pun tak terlihat seperti bajingan atau bandot pemburu wanita. Itulah sebabnya ketika Doni mensyaratkan akan membeli minuman itu asal ia boleh tahu nama dan nomor HP, dengan senang hati SPG tadi menyanggupinya. Dan saat SPG itu beranjak pergi , Doni sudah mendapatkan yang ia perlukan. SPG itu bernama Ina, lengkapnya Dewi Ferina.

Beberapa saat setelah meninggalkan meja Doni, Ina mulai merasakan keanehan pada tubuhnya. Ia mendadak merasa gerah padahal AC mall itu cukup sejuk, kepalanya mendadak berat , kakinya terasa melayang tak menapak bumi. Kilasan adegan film porno yang pernah ia tonton bersama teman teman satu kostnya mendadak muncul begitu saja. Bagai terkena pengaruh obat perangsang , buah dada Ina mengeras putingnya menegang. VagInanya terasa geli seolah ada jari tak terlihat sedang menggelitikinya. Ina pun sempat limbung sambil memgang kepalanya.

“Ina…kamu kenapa…??” salah seorang kawannya sesame SPG bertanya dengan khawatir.

Ina tak menjawab , nafasnya mulai tak beraturan.

“Ina..kamu sakit…??”

“eng..enggak kok….Cuma agak capek aja….” Ina terlihat menjawab dengan susah payah.

”yakin Cuma capek….atau…..” kawannya itu berbisik di telinga Ina , ” kamu hamil ya…??”

”ngaco ah….enggak lah…Cuma capek doang, beneran….”

Kawannya itu hanya menganggkat bahu ,terserah deh pikirnya.

”ehh..aku ke toilet dulu ya bentar….” Kata Ina lalu langsung bergegas ke toilet tanpa menunggu jawaban temannya itu.

Mendekati toilet , birahi Ina semakin meninggi tak tertahankan lagi. Di lorong menuju toilet yang kebetulan sepi, Ina bersandar sejenak ke tembok lalu meremasi buah dadanya sendiri sambil mengigit bibir.

”oooouhh….” Walau hanya tangannya sendiri namun terasa sangat nyaman.

Selain meremas payudara, Ina juga menggosok gosok vagInanya sendiri mencoba mengatasi gelitikan yang sedari tadi dirasakannya. Adegan demi adegan film porno kembali terlintas di kepalanya.

Ina melanjutkan langkahnya menuju toilet, kali ini ia berjalan lebih pelan dan cenderung agak sempoyongan seperti orang mabuk. Sesekali ia berhenti, tangan kanannya menopang pada tembok sementara tangan kiri meremasi sendiri buah dadanya , nafasnya semakin tersengal sengal. Semakin mendekati toilet , Ina mencoba berjalan senormal mungkin. Namun begitu , Maman si penjaga toilet bisa menduga ada yang tak beres dengan Ina. Dari kejauhan ia melihat Ina berjalan agak limbung. Awalnya ia mengira , Ina sedang sakit . tapi saat Ina tiba di depan pintu toilet , Maman yakin jika gadis yang baru saja menghilang di balik pintu toilet itu tidak sedang sakit tapi kemungkInan mabuk , sepertinya nyabu

“dasar…SPG jaman sekarang….”kata Maman sambil menggelengkan kepala dan tersenyum.

Sesaat kemudian entah mendapat ide darimana , Maman berpikir mungkin ia bisa memanfaatkan situasi ini.

Toilet di mall itu sangatlah terjaga kebersihannya terutama toilet wanita yang selalu terjaga keharumannya. Di dalam toilet wanita terdapat 6 bilik Wc dan sebuah wastafel dengan cermin yang besar dan lebar. Ina berdiri di depan cermin , tangannya menopang pada wastafel .wajahnya terlihat sedikit basah, juga kaos bagian atasnya. Sepertinya ia baru saja mencuci muka. Sambil memandang bayangannya sendiri di cermin, Ina terlihat bersusah payah mengatur nafasnya.

“neng…sakit,….??” Maman melongokan kepalanya dari balik pintu.

Ina tak menjawab , hanya menatap melalui bayangan cermin.

“sakit apa ,neng….??” Maman kini berani masuk kedalam toilet

Ina hanya menjawab dengan gelengan kepala perlahan tanpa bicara apa apa. Tak mendapat pengusiran keluar , Maman semakin berani mendekati Ina.

“abang bisa mijit lho neng…” dengan gemetar tangannya mulai nakal menyentuh tengkuk Ina.

Maman bersiap seandainya Ina memakinya , tapi hal itu tak terjadi. Ina membiarkan penjaga toilet itu menyentuhnya membuat pria itu tersenyum cabul. Tangan Maman mulai bergerak melakukan pijitan di tengkuk Ina , tapi itu hanya bertahan beberapa detik saja karena selanjutnya pijitannya berubah menjadi belaian. Merasa tak ada perlawanan Maman semakin berani. Elusan tangannya bergerak ke depan, melewati leher lalu bagian atas dada Ina yang tak tertutup kaos. Sekali lagi Maman bersiap, seandainya Ina tiba tiba menamparnya. Jika dalam kondisi normal , mungkin sudah sedari tadi Ina menghardik dan menampar kekurang ajaran Maman. Namun tidak hari ini , ia justru seakan akan mengharapkannya. Padahal kalau boleh jujur , secara tampang apalagi ekonomi, Maman adalah type lelaki yang sedikitpun tak akan dilirik oleh perempuan sekelas Ina. Beruntunglah Maman hari ini.

Dari atas, tangan Maman menelusup ke balik kaus ketat Ina dan langsung menyentuh dan meremas payudara gadis itu.

“ooohh…” Ina mendesah dan memejamkan mata saat tangan kasar itu menyentuh buah dadanya.

Dan Maman pun semakin asyik memainkan buah dada Ina. Buah dada yang selama ini hanya menjadi impiannya saja. Diam diam ia berterima kasih pada siapapun atau apapun yang membuat SPG cantik ini teler hari ini. Ina masih bertopang pada wastafel saat Maman memeluknya dari belakang lalu menciumi lehernya yang putih dengan ganas. Kaus kuning cerahnya disingkap ke atas, kaitan branya pun telah dilepas. Kini Maman leluasa menggerayangi buah dada gadis itu dari belakang, sambil terus menciumi leher dan belakang telinga Ina. Bayangan cermin memantulkan adegan erotis yang semakin membangkitkan gairah keduanya. Bayangan gadis cantik dengan buah dada yang montok, padat, empuk dan menggiurkan dengan putingnya yang menggoda diremas oleh tangan kasar seorang penjaga toilet yang sulit dikatakan tampan. Bagi Maman bayangan di cermin semakin menstimulasinya untuk menggerayangi buah dada Ina makin ganas. Apalagi ia melihat wajah cantik Ina yang mengekspresikan kepasrahan. Ina pun tak tinggal diam, tangan gadis itu meraih ke belakang mencari ‘pusaka’ Maman yang masih tersembunyi di balik celana. Dan tentu saja sentuhan tangan Ina semakin membuat penis Maman berdenyut mencari pelampiasan.

Tiba tiba terdengar suara langkah kaki dari luar yang sontak mengingatkan Maman. Pria itu sejenak melepaskan Ina dan berlari menuju pintu untuk menguncinya, tepat saat seseorang mencoba masuk ke dalam toilet tersebut. Maman memandangi pintu dengan berdebar debar. Untuk sesaat orang di luar terus berusaha untuk membuka pintu , lalu menyerah sambil mengeluhkan soal pintu terkunci dan toilet yang rusak. Langkah langkah kaki terdengar menjauh, Maman pun bisa bernafas lega. Saatnya melanjutkan permaInan. Saat Maman berbalik Maman terkejut karena Ina ternyata sudah ada di belakangnya sedari tadi. Ina sudah melepas kaos ketat, bra dan celana pendeknya. Mata Maman langsung terbelalak penuh nafsu memandangi keindahan tubuh Ina yang hanya bercelana dalam saja. Ina mendorong tubuh Maman ke tembok , lalu dengan cekatan membukai pakaian lelaki itu satu persatu.

“weleeh…mau perkosa abang ya neng…??”

Pelapis terakhir dari tubuh Maman sudah Ina lepaskan , artinya penis yang sedari tadi terkungkung kini mengacung bebas. Tanpa ragu Ina menggenggam penis itu dengan satu tangan dan tangan yang lain merangkul leher Maman. Ina mendekatkan bibir arman dengan bibirnya. Keduanya langsung terlibat dalam ciuman panas , bibir dan lidah saling berpadu. Keduanya terlihat sama sama bernafsu. Yang paling diuntungkan tentu saja Maman. Seorang SPG cantik jelita mau berciuman dengannya sambil mengocok penisnya , mimpi pun belum tentu seindah ini.

Maman lalu membalas juga perlakuan Ina. Ia meremas buah dada gadis itu, sementara satu tangannya menelusup masuk ke balik celana dalam dan menggelitik vagIna Ina. Suasana semakin erotis dan erotis saja.

Ina melepas ciumannya untuk berlutut di bawah kaki Maman. Mata pria itu langsung berbInar bInar penuh gairah membayangkan yang terjadi selanjutnya. Kali ini Ina menggenggam penis Maman dengan kedua tangannya dan dengan cekatan melakukan pijatan yang membuai Maman dengan cepat. Dibandingkan tadi, kocokan dengan dua tangan bagi Maman lebih terasa dan terasa lebih. Ina rupanya sengaja menggoda birahi Maman. Ia beberapa kali mendekatkan mulutnya pada penis itu berlagak seolah akan mengoralnya, namun tak jadi dilakukan. Satu kesempatan , ia hanya melakukan tiupan lembut di sepanjang batang penis tersebut , memberikan sensasi dingin sekaligus penasaran pada Maman. Kesempatan lain ia bahkan hanya melakukan kecupan kilat di ujung penis itu , atau hanya menyentuhkan lidahnya sejenak disana. Perasaan Maman kian tak menentu , birahinya melonjak lonjak tak karuan. Maman jarang sekali bisa bersentuhan dengan perempuan seintim ini apalagi kelas SPG seperti Ina. Sekalinya terjadi justru ia ‘dipermainkan’ olehnya, tapi Maman sangat menikmatinya. Ina rupanya merasa cukup “menyiksa” Maman, kali ini ia melakukan oral sesungguhnya. Ia menggenggam penis Maman dengan dua tangan seperti memegang mikrofon. Kepala penis itu ia jilati layaknya permen loli dan berlanjut dengan kuluman lembut bibirnya yang mungil, nikmatnya sulit untuk dijelaskan. Tampang Maman yang pas pasan kini malah seperti orang idiot menikmati service dari Ina. Matanya merem melek kadang setengah terpejam, mulutnya menganga tanpa suara.

Bayangkan saja sendiri wajah Maman jadinya saat Ina melanjutkan servicenya dengan mengulum secara penuh penis itu dengan mulutnya. Saat kepala Ina akan mulai bergerak maju mundur , Maman menahannya dengan tangan. Ia masih ingin sejenak menikmati dan meresapi cakupan basah mulut gadis itu di penisnya.

“huhoo….enyak..enyak..enyak….” Maman meracau dengan norak.

Saat kepalanya ditahan , Ina tak lantas tinggal diam. Lidahnya bergerak aktif menggelitiki penis Maman. Sang pemilik terang saja menggeliat kegelian , efek erotisnya membuat tangan Maman melemah tak bertenaga. Tak lagi tertahan, kepala Ina mulai bergerak maju mundur dengan teratur.

“mmmphhh….mmmm..mmmp….slrrpp..mmmm…”

Ina menambah bumbu erotis dengan menggumam penuh birahi. Ia juga menyelingi kulumannya dengan jilatan dan terkadang berhenti sejenak membiarkan penis itu berdenyut denyut di dalam mulutnya. Jangan pernah bertanya seperti apa reaksi Maman saat menikmati oral sex dashyat dari SPG cantik bernama Ina ini. Terlalu norak untuk dijelaskan. Akhirnya sekian lama dioral , penis Maman berdenyut denyut nyaris tak tertahankan lagi untuk memuntahkan isinya. Maman mendorong Ina agar melepas kulumannya , lalu ia menarik tubuh gadis itu kembali ke wastafel. Ina kembali ke posisi semula saat pertama masuk ke toilet ini. Bertopang tangan pada wastafel di depan cermin. Bedanya kali ini ia tak berpakaian lengkap dan hanya bercelana dalam saja. Dengan perlahan dan hati hati seolah takut menggores kulit mulus Ina , Maman menurunkan celana dalam gadis itu hingga terlepas. Sekali lagi wajah Maman berubah norak saat melihat dua bongkahan dua pantat montok Ina. Maman membuka kran air di wastafel , airnya ia tampung dengan kedua tangannya untuk kemudian digunakan untuk membasahi tubuh Ina yang polos.

Maman memang paling suka melihat tubuh wanita basah terutama sehabis mandi terlihat lebih segar. Air yang ia tampung tadi diratakannya ke sekujur tubuh Ina, ke setiap lekuk lekuknya. Mulai dari leher, bahu , pundak , dan tentu saja tak terlewatkan ke depan perut hingga naik ke buah dada. Lidahnya menggelitik nakal telinga Ina. Ina hanya mendesah pelan menikmati semua rangsangan itu. Tangan kirinya meraih ke belakang merangkul leher Maman.

Puas membasahi tubuh Ina , Maman menarik gadis itu memasuki salah satu bilik toilet. Ia lalu duduk di kloset sementara Ina duduk dipangkuannya dengan kaki membuka. Ina merangkulkan tangannya ke leher Maman sambil tersenyum cantik sekali. Sejenak Maman hanya ternganga sambil menyaksikan kecantikan bidadari dihadapannya. Tangan kasar pria itu menyibak rambut Ina agar lebih jelas menikmati kecantikan wajahnya. Ia mengelus lembut pipi halus Ina , hidungnya , matanya yang terpejam dan bibirnya yang tadi telah memberi sensasi kenikmatan luar biasa di penisnya. Dalam hati Maman masih belum mempercayai keberuntungannya hari ini. Sejak Ina duduk di pangkuan Maman , kemaluan keduanya telah saling bertemu dan bergesekan tak sabar ingin segera ‘dipersatukan’ Maman memposisikan penisnya bersiap menembus lubang vagIna Ina. Meski bukan perawan , perawatan yang tepat membuat vagIna Ina masih terasa sempit. Maman agak sedikit kesulitan menembusnya.

“buseeet…bukan perawan aja kayak gini …gimana perawannya dulu ya..??”pikir Maman

Akhirnya dengan sedikit usaha extra , penis Maman berhasil menembus masuk ke dalam vagIna Ina. Maman menarik nafas lega, sejenak matanya terpejam menikmati jepitan erat vagIna gadis itu. Sambil menikmati jepitan itu , Maman sedikit mendorong tubuh Ina agak ke belakang. Dengan rakusnya kemudian ia menikmati kenyalnya buah dada Ina. Ia kulum dan jilati , putingnya ia hisap penuh nafsu. Maman baru berhenti setelah kulit mulus payudara Ina berhiaskan bercak merah hasil karya hisapan rakus mulutnya. Maman mengisyaratkan Ina untuk mulai bergerak. Ina meresponnya dengan mulai menggoyang pinggulnya perlahan lalu bergerak naik turun di atas pangkuan Maman.

“oohhch…aaahhh..aaahh..ooohh…” gesekan dan jepitan antara penis dan vagIna mulai bereaksi pada Ina.

“iya neng..terus..neng…genjot terrusss…”

“oouujhhh..aaahhh…ahhhh..aawahhh…..”

Payudara Ina bergoyang goyang begitu menggoda saat tubuhnya bergerak naik turun , Maman pun tak tahan untuk tak meremasnya. Dan remasan itu secara otomatis merangsang Ina untuk bergerak lebih intens. Beberapa menit kemudian rangkulan Ina terasa makin erat. Ia semakin merapatkan tubuhnya pada Maman. Tubuh Ina terasa mengejang diikuti oleh desahan panjang dirinya.

“ooooohhhh…..” Ina mencapai orgasme.

Tubuhnya otomatis melemas sehingga kini gantian Maman yang lebih pro aktif. Giliran Maman yang mengoyangkan pinggul dan menggenjot tubuh gadis itu untuk mencapai puncak.

Tubuh Ina yang lemas terguncang guncang tak berdaya diatas pangkuan Maman. Desahan gadis itu pun tak lagi jelas terdengar , malah lebih mirip helaan nafas. Entah berapa lama sampai akhirnya Maman mencapai puncak , bagi Ina rasanya begitu lama. Tubuh Maman menegang , ia terpekik perlahan dan kemudian vagInanya mulai menyembur ke dalam vagina gadis itu. Sesaat keduanya hanya terdiam saling berpelukan , berusaha mengumpulkan tenaga dan memulihkan nafas masing masing. Maman mencabut penisnya dan mendorong perlahan tubuh gadis itu. Ina langsung terduduk lemas di lantai toilet yang dingin. Sebagai penutup, Maman menyodorkan penisnya ke mulut Ina untuk dibersihkan. Dengan tanggap Ina langsung meraih dan menjilati penis itu hingga bersih, tak lupa ia melakukan kuluman untuk terakhir kalinya.

“hohohoho…nikmatnya dunia..makasih ya neng…”Maman mengecup kening gadis itu lalu meninggalkannya sendirian di bilik toilet.

Maman kembali melakukan tugasnya sebagai penjaga toilet, namun kali ini dengan perasaan senang, ringan dan semangat tinggi. Betapa tidak, baru saja ia menyetubuhi bidadari cantik yang selama ini hanya menjadi bahan khayalan jika sedang beronani saja. Dan meski baru saja terjadi , ia tetap belum bisa mempercayai keberuntungannya ini. Tak lama kemudian, Ina keluar dari toilet. Seluruh pakaiannya telah ia kenakan kembali. Saat bertemu Maman kembali diluar, secara refleks Ina menyilangkan kedua tangannya menutupi buah dada yang tercetak dari balik pakaiannya, ditatapnya Maman yang sedang tersenyum menyebalkan. Tak terlihat kemarahan di wajah maupun sorot mata Ina. Yang ada justru ekspresi kebingungan yang teramat sangat. Dan dengan cepat ian berbalik dan berlari menjauh sambil tetap menutupi dadanya dengan tangan, Ina pun mulai menangis. Selain Maman yang merasa senang hari itu , satu orang lagi yang merasa senang adalah Doni. Ia telah memperhatikan saat Ina tiba tiba bersikap aneh, saat Ina pergi ke toilet, dan saat si penjaga toilet ikut masuk dan tak keluar lagi dalam waktu lama. Plus terakhir melihat SPG cantik itu kembali dari toilet sambil menangis dan menutup dada.

Itu berarti satu hal , ‘black note’ memang berfungsi.

Seorang pemuda berdiri di pinggiran atap gedung berlantai 17. Dengan santai ia menatap ke bawah tanpa perasaan takut atau gamang. Ia malah berdiri makin ke tepi , kepalanya mengadah ke langit dengan mata terpejam , tangannya merentang seakan hendak melompat terbang. Ia mulai menghirup udara dalam dalam dan mengeluarkannya perlahan. Tiba tiba dari pintu menuju atap, seorang pria berjas lengkap layaknya eksekutif muda berlari dengan tergopoh gopoh mendekati pemuda itu. Selain terlihat kelelahan wajahnya terlihat pula khawatir. Orang yang baru datang itu adalah Indra Hermawan, seorang pengusaha muda yang sukses. Apapun yang dikelolanya sepertinya selalu menghasilkan uang banyak. Tahun ini ia ikut mencalonkan diri menjadi caleg, dan hanya tinggal menunggu waktu saja sampai ia bisa menjadi anggota dewan di senayan.

” ‘K’……??” Indra memanggil pemuda yang berdiri di tepian atap.

“sudah anda temukan ‘black note’ nya…??” kata pemuda yang dipanggil ‘K’ itu tanpa menoleh.

“eee…belum….”

“tapi sudah ada petunjuk siapa yang memegangnya….??”

“belum juga…tapi…..”

‘K’ berbalik dan melompat ke hadapan Indra. Wajah ‘K’ terkesan dingin dan misterius dengan sorot mata yang membuat gentar yang melihatnya.

“anda tahu tuan Indra , beratus tahun , berganti jaman , kami menjaga ‘black note’ , baru kali ini buku itu hilang….”

“ii..iya saya minta maaf..itu…eemmm..kecelakaan….”

“kecelakaan…..kata anda kecelakaan…??” ‘K’ mendekatkan wajahnya ke wajah Indra membuat pria itu beringsut mundur ketakutan.

“Adam Air hilang itu kecelakaan….Argo Gede anjlok itu kecelakaan…..baju Dewi Persik melorot itu kecelakaan….tapi ‘black note’ hilang bukanlah kecelakan..itu ke…bo….do…han….” kata ‘K’ sambil mendorong dorong dada Indra dengan jarinya.

“kami memilih anda untuk menggunakan ‘black note’ karena kami yakin akan kemampuan anda….tak disangka anda begitu ceroboh tuan Indra…”

“maaf…saya minta maaf….saya akan terus berusaha mencarinya…saya punya dugaan dimana kira kira buku itu terjatuh”

‘K’ mendengus kesal sambil memandangi indra dengan tatapan tajam , “anda tahu cara kerja ‘black note’ tuan indra..??”

“ya , tentu saja…..death note untuk laki laki dan sex note untuk perempuan….”

“dan anda tahu siapa orang pertama yang menggunakan ‘black note’ tuan indra..??”

“tidak , saya tidak tahu…dan saya tak melihat ada hubungannya dengan masalah kita saat ini…”

‘K’ kembali memandang tajam Indra membuat pria itu tertunduk tak berani membalas.

“tak ada hubungannya ya…..baik , mari kita lihat…..apa benar tak ada hubungannya, ” ‘K’ terdiam sejenak , ” kuberitahu , korban death note pertama adalah Empu Gandring dan Tunggul Ametung , dan korban sex note pertama adalah Ken Dedes….artinya…..” ‘K’ menggantung kalimatnya.

”artinya….Ken Arok adalah orang pertama yang menggunakan ‘black note’..??” jawab Indra

“benar sekali tuan Indra….’black note’ pertama digunakan oleh Ken Arok, tentu saja saat itu namanya bukanlah ‘black note’. Sejak saat itu secara turun temurun , dari generasi ke generasi , kami memilih satu orang yang kami anggap layak untuk menerima ‘black note’……dan tentu saja ‘black note’ mempunyai ratusan nama disesuaikan dengan jaman kemunculannya…”

“jadi artinya ada lebih dari satu ‘black note’…???” Tanya Indra

“tentu tidak tuan Indra ..jangan bodoh…” ‘K’ menepuk nepuk kepala Indra , ” ‘black note tetap hanya satu , setiap kali berpindah tangan maka tulisan pemilik sebelumnya akan hilang….”

“jadi hubungannya dengan hilangnya ‘black note’ sekarang apa..??”

“anda masih belum paham juga ternyata tuan Indra…..” ‘K kembali berdiri ketepian atap sambil melihat orang orang dibawahnya yang sekecil semut , “tahun 1945 death note digunakan untuk menghabisi Jendral Mallaby , tahun 1965 pemegangnya menuliskan 7 nama jendral di ‘black note’ ….walau ia salah menuliskan Nasution menjadi Nasutoin, makanya satu jendral berhasil lolos…….”

Indra ternganga keheranan, ia baru menyadari betapa besarnya pengaruh ‘black note’ yang pernah dipercayakan kepadanya.

“aaah….rupanya anda baru paham tuan Indra …..bayangkan , Singosari, Pertempuran 10 November, G30S PKI……’black note’ bukanlah sekedar menyingkirkan orang yang tak kita sukai atau meniduri perempuan yang kita maui tuan Indra…..’black note’ digunakan untuk membentuk sejarah…..catat itu baik baik tuan indra….SE….JA…..RAH….!!!!”

“jadi bayangkan seandainya ‘black note’ ditangan orang yang tidak tepat ….sejarah apa yang mungkin akan terjadi di masa depan…..??” lanjut ‘K’

Indra terdiam menyadari jika ia sedang dalam masalah besar.

“masih berpikir tak ada hubungannya…..tuan indra???”

“ti..tidak…saya paham sekarang……”

“bayangkan apa jadinya jika pemegang ‘black note’ menuliskan nama tokoh politik yang tak disukainya , seperti saat itu ada yang menulis nama Munir di ‘black note’…”

Munir..??? indra teringat aktivis HAM yang tewas secara misterius di penerbangan menuju belanda. Jadi itu karena death note..???

“oke…oke….saya paham..saya akan kerahkan seluruh kemampuan saya untuk menemukan ‘black note’ kembali….”

“ya..tentu saja….” ‘K’ merogoh saku celananya dan mengambil sepucuk surat dalam amplop. Surat itu ia masukan ke kantong jas Indra, “jangan dibuka dulu ya….”

“apa ini…???” Indra menepuk saku jasnya dengan heran.

“oohh..itu cuma surat wasiat biasa kok…” jawab ‘K’ santai

” surat wasiat….punya siapa…??”

“punya anda tentunya…..biasanya orang bunuh diri selalu meninggalkan surat wasiat kan …??”

“bunuh diri..???!!! apa maksu…”

Indra tak meneruskan kata katanya karena tiba tiba dua orang berbadan besar telah mencengkram kedua tangannya dan menyeretnya ke pinggiran atap.

” please..jangan ‘K’..jangan…saya akan mencari terus..jangan…..”

”maaf tuan Indra …dengan menghilangkan ‘black note’ sama dengan anda telah menghancurkan hidup anda….so…goodbye and happy landing….” Jawab ‘K’ santai.

”tidak….jangaaaaaaaaaaaaannnnn………”

Tubuh indra melayang jatuh dari lantai 17 , dan langsung remuk plus kepalanya pecah saat menyentuh tanah.

“sayang sekali…..” ‘K’ memandang tubuh Indra dari atas seolah menyesali kejadian yang baru saja terjadi.

“boss ‘K’…apa tugas kita selanjutnya…” salah satu orang yang melempar Indra bertanya dengan penuh rasa hormat.

“saat ini yang bisa kita lakukan hanyalah buka mata dan telinga baik baik……cepat atau lambat ‘black note’ akan muncul dengan sendirinya , dan jika saat itu terjadi…..” ‘K’ kembali memandang ke bawah , …” maka akan ada satu orang lagi yang mati bunuh diri…”
__________________

Comments :

0 komentar to “Black Note”

Posting Komentar